Mengajar di era sekarang menuntut guru harus lebih kreatif dan melek teknologi, termasuk Bu Qolbi yang mengampu mata pelajaran bahasa Inggris di SD Al Azhar 19 Jakarta. Sebelumnya teknologi yang digunakan untuk SD Al Azhar hanya laptop. Sedangkan untuk software yang digunakan sebatas Microsoft Office dan ebook-ebook digital saja.

Beruntungnya setelah bertemu dengan Websis Bu Qolbi dan sekolah dikenalkan berbagai aplikasi yang tentunya berguna untuk membantu guru-guru dalam menyiapkan materi pembelajaran yang lebih atraktif seperti keynote, number, papan tulis digital, bamboo paper, imovie, screen recording, clips, apple TV, google classroom, zoom, google form, dll. Berbagai aplikasi ini tentu sangat bermanfaat.

“Pertamanya kita diajarin ngajar dengan lebih simple. Corat-coret di ipad. Rekam layar sambil kita jelasin.. Baru setelah itu kita diajarin pakai aplikasi imovie,” cerita Bu Qolbi. 

Terlebih lagi, Bu Qolbi mengajar pelajaran bahasa Inggris untuk anak SD yang sudah pasti perlu banyak kreatifitas. Lebih serunya lagi, Bu Qolbi juga membuat konten-konten materi pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa SD yang ia unggah di channel youtubenya yaitu Hikmah Qolbi.

Saat belum pandemi dan pembelajaran jarak jauh dilakukan, Bu Qolbi masih bisa mengajar di kelas dengan memanfaatkan apple TV dan coret-coret di aplikasi bamboo paper yang tersedia di ipad. Jadi, murid-murid juga bisa mencoba untuk menulis jarak jauh. Selain itu, karena wireless guru leluasa mengajar sambil jalan-jalan keliling ruang kelas. 

Menurut Bu Qolbi, setelah SDI Al Azhar 19 bertemu dengan Websis banyak manfaat yang didapatkan. Menurutnya manfaat yang paling terasa antara lain mulai dari pembelajaran, pembagian tugas, hingga ujian semuanya menjadi paperless. Selain itu yang lebih membuat Bu Qolbi dan teman guru-guru lainnya senang dan bersyukur adalah sekolah dipertemukan dengan Websis sebelum ada covid, jadi saat pandemi mulai berlangsung dan kegiatan belajar mengajar diwajibkan untuk dilakukan dari jarak jauh baik sekolah, guru, maupun murid tidak kaget  dan bingung lagi. Pendampingan websis juga dirasa memuaskan karena tim websis selalu available 7×24 jam. 

Bimbingan, arahan, dan pendampingan dari websis juga menyesuaikan usia gurunya sehingga baik guru senior maupun junior dapat memahami arahan mengenai teknologi pembelajaran dari websis dengan mudah. Pendampingan yang bertahap juga membuat jadi lebih mudah. Per batch 10 orang, terdiri dari guru kelas dan guru bidang. 

“Kita sama websis diajarinnya pelan-pelan ya.. Bertahap.. Nggak langsung brek semua aplikasi harus langsung bisa. Tidak.. Tapi pelan-pelan..usia guru-guru kan beda-beda..  Selain itu, dari segi usia dan kompetensi bapak ibu guru kan beda-beda ya… Ada yang 40, 50, 30.. Nah, hebatnya websis mereka bisa menyeimbangkan itu semua,” kata Bu Qolbi. 

Begitulah cerita dari Bu Qolbi mengenai pengalamannya mengajar dengan menggunakan teknologi dengan bimbingan dari tim websis. Jika sekolah Anda ingin mendapatkan bimbingan pendampingan mengenai teknologi pembelajaran seperti SDI Al Azhar, jangan ragu untuk segera konsultasikan bersama kami.

Sumber: YouTube Hikmah Qolbi

 

Usia Bukan Penghalang, Beti Suryati Semangat Menjawab Tantangan Teknologi dalam Pembelajaran

Ipad Gudang Ingatan Bagi Murid dan Guru

Aplikasi Jamboard Mempermudah Guru Memberikan Tugas Kelompok Saat Kelas Daring