Mengajar di Masa Pandemi

Di masa pandemi seperti saat ini, pendidik justru semakin ditantang untuk membuat pola pembelajaran yang sesuai tapi tetap menyenangkan bagi siswa. Namun tidak dapat dipungkiri, terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi. Terkadang guru terlalu mengikuti tujuan instruksional sehingga terlalu kaku.  Ada juga guru yang inovatif dalam melakukan pembelajaran tapi kurang memperhatikan tujuan instruksi. Lalu bagaimana caranya supaya guru mampu menciptakan pembelajaran yang menarik namun tetap sesuai dengan tujuan instruksional? 

Sebagai langkah pertama, guru perlu mengetahui karakteristik dari siswanya. Karakteristik siswa terdiri dari area kekuatan siswa, gaya belajar, minat, dan sifat bawaan. Karakteristik tersebut dibentuk secara alamiah atau bawaan, dan juga berdasarkan pengaruh sosial. Inilah yang membuat setiap siswa memiliki karakteristik yang unik. Sekarang, mari kita mengupas cara mengenali karakteristik siswa.

Kesalahan dalam Mengenali Karakteristik Siswa

Proses belajar mengajar terkadang menjadi tidak maksimal. Contohnya seperti pengajaran yang disampaikan tidak dipahami dengan baik oleh siswa. Hal ini bisa jadi  disebabkan oleh guru yang memiliki pola pikir yang salah dalam mengenali karakteristik muridnya. Apa saja itu?

  1. Cara Belajar Semua Murid Serupa
    Setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang lebih mudah memahami materi dengan membaca dan menulis, ada yang lebih mengandalkan pendengaran akan penjelasan guru, ada pula yang bisa memahami materi jika melakukan atau mencontohkan pembelajaran secara konkret. Apabila guru memberikan cara pengajaran yang serupa pada setiap anak maka secara tidak langsung, guru tidak memfasilitasi anak dalam belajar.
  2. Mengidentifikasi Karakteristik Murid memerlukan biaya yang besar
    Mengenali karakteristik murid tidak hanya dapat dilakukan melalui metode rumit yang memerlukan anggaran yang besar. Guru dapat melakukannya lewat observasi cara belajar atau obrolan-obrolan sederhana bersama muridnya. Sehingga, guru mengetahui cara mengajar yang cocok untuk muridnya.

Mulai Mengenali Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa dalam belajar meliputi area kekuatan siswa, gaya belajar, minat, dan sifat bawaan. Mari kita simak masing-masing deskripsinya!

  1. Area Kekuatan Siswa
    Menurut teori multiple intelligence Howard Gardner, terdapat delapan tipe kemampuan manusia dalam memproses informasi. Ada Verbal-linguistik, Logika-matematika, Visual-spasial, Musikal, Naturalis, Kinestetik, Interpersonal, dan Intrapersonal. Untuk mengetahui kekuatan dari siswa secara akurat, guru dapat menggunakan tes yang terstandarisasi. Namun anda juga tetap mampu mengetahuinya melalui tanya jawab sederhana. Ketika bertanya, pastikan anda melakukannya secara personal. Anda juga perlu membangun suasana yang nyaman dan hangat saat berbicara. Jangan sampai anak merasa seperti diinterogasi karena hal ini akan membuat mereka sulit mengutarakan pendapatnya.
  2. Gaya Belajar
    Gaya belajar setiap murid dapat berbeda satu sama lain. Gaya belajar ini akan menentukan bagaimana metode pembelajaran yang paling cocok untuk mereka. Ada empat gaya belajar yang dapat diidentifikasi dari siswa yaitu Visual, Auditori, Kinestetik, dan Baca-Tulis.Sama seperti mengetahui area kekuatan siswa, guru juga dapat mengetahui gaya belajar siswa melalui cara sederhana. Guru dapat memulainya dengan perbincangan sederhana seperti cara belajar yang membuat murid mudah paham terkait dengan materi pelajaran di kelas. Guru juga dapat mengeksplorasi ragam kegiatan yang menunjang masing-masing gaya belajar siswa.
  3. Minat
    Minat adalah ketertarikan siswa terhadap satu objek, aktivitas, atau acara tertentu. Ketika siswa melakukannya, akan timbul perasaan positif dan fokus yang penuh terhadap minatnya. Guru pun dapat melakukan komunikasi sederhana untuk mengetahui minat siswa. Guru bisa memulainya dengan menanyakan apa kegiatan atau hobi yang senang dilakukan siswa di luar sekolah.Namun tidak jarang ada siswa yang belum mengetahui minatnya seperti apa. Terutama siswa yang masih lebih muda usianya. Disini Guru dan Sekolah bisa mulai mencanangkan berbagai macam kegiatan untuk membantu murid mulai mengidentifikasi apa yang disenangi murid. Guru juga perlu memberi kesempatan bagi murid untuk mendalami topik-topik yang menarik melalui kegiatan belajar sehingga mereka dapat mengetahui minatnya.
  4. Sifat Bawaan
    Setiap siswa memiliki sifat bawaan yang berbeda-beda. Sifat bawaan merupakan karakteristik yang menggambarkan keunikan individu yang dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan individu tersebut tumbuh. Aspek ini meliputi Aktivitas,Distraksi, Intensitas atau respon emosi, Keteraturan, Ambang sensori, Pendekatan atau penolakan, Adaptif, Ketekunan, dan Suasana hati.Untuk mengetahui sifat bawaan, guru perlu melakukan observasi yang mendalam terhadap perilaku siswa. Guru juga bisa memberikan tugas-tugas reflektif yang membantu siswa dalam mengenali sifat bawaannya. Namun guru tetap perlu melakukan tes psikologis supaya dapat diketahui sifat bawaan atau kepribadian siswa secara akurat.

Bagaimana? 

Mengenali karakteristik siswa memang susah susah gampang. Di sini, Websis For Edu menyediakan seri desain instruksional yang dapat membantu para guru untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Tidak hanya belajar mengenai bagaimana mengenali karakteristik siswa secara lengkap, namun Anda sebagai guru bisa mempelajari aspek lain yang berguna dalam melakukan proses KBM.

Kelas Seri Desain Instruksional ini terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat dasar dan tingkat lanjut. Pada tingkat dasar, anda akan menemukan pembelajaran seperti Flipped Learning, Taksonomi SAMR, dan tentunya Mengenali Karakteristik Murid. Setelah itu, pada tingkat lanjut anda akan mempelajari Kerjasama Tim, Komunikasi dan Kreasi, Berpikir Kritis, Keterkaitan dengan Dunia Nyata, Personalisasi Pembelajaran, dan Gamifikasi Pembelajaran.

Selamat Belajar dan Sampai Jumpa di Seri Desain Instruksional!

Kenali Tipe Belajar Anak: Visual, Audio atau Kinestetik?

Keterampilan Teknologi, Pedagogi, dan Psikologi

Pedagogi dan Andragogi dari Perspektif Psikologi Perkembangan