Ramadhan membawa berbagai perubahan bagi kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia, termasuk dalam hal penggunaan internet. Sejumlah perusahaan internet raksasa yang beroperasi di Indonesia pun berbagi insight terkait aktivitas warganet selama bulan puasa, mulai dari Google, Facebook, Lazada, hingga Bukalapak.
Pada 3 Mei 2018 lalu, Google merilis hasil penelitiannya bersama lembaga riset strategis Asian Consumer Intelligence tentang tren penggunaan layanan Google selama Ramadhan. Dalam penelitian tersebut, Google menjabarkan bahwa perilaku pengguna internet Indonesia mengalami peningkatan substansial dalam empat hal, yaitu:
- Penelusuran konten religius,
- Berbelanja dan penelusuran promosi retail,
- Durasi menonton video secara streaming, dan
- Aktivitas bersilaturahmi, seperti halal bihalal dan buka puasa bersama.
Google mengatakan bahwa secara umum warganet Indonesia lebih sering menggunakan internet saat Ramadhan jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Senada dengan paparan Google, Facebook juga melaporkan peningkatan yang serupa dalam penggunaan layanan mereka selama Ramadhan. Berbagai perusahaan seperti Lazada dan BukaLapak ikut melaporkan berbagai perubahan dalam perilaku konsumen, seperti peningkatan buying power serta pergeseran kategori komoditas yang diminati.
Cari Lebih Banyak Informasi Seputar Ibadah dan Mudik
Google berhipotesis bahwa pengurangan jam kerja selama Ramadhan memberikan pengguna Indonesia lebih banyak waktu luang untuk dihabiskan di internet. Dalam kesempatan terpisah, Facebook menyebutkan bahwa jumlah konten yang diunggah mencapai dua kali lipat dibanding bulan-bulan lainnya.
Dari segi durasi, warganet Indonesia rata-rata menggunakan internet melalui perangkat mobile selama lebih dari empat jam setiap hari ketika Ramadhan.
Warganet Indonesia (terutama dari kalangan muslim) selama Ramadhan banyak menggunakan fasilitas internet—seperti search engine Google—untuk mencari informasi mengenai ibadah serta membantu aktivitas berbelanja dan pulang ke kampung halaman. Menurut Google, jumlah query penelusuran untuk topik-topik tersebut meningkat hingga dua kali lipat dibanding bulan-bulan lainnya.
Informasi yang secara khusus banyak dicari ketika Ramadhan adalah mengenai pembayaran zakat. Setiap tahun, kata kunci “zakat” mencapai puncak volume penelusuran ketika bulan puasa. Bahkan, jumlah kueri mengenai zakat selama Ramadhan 2017 meningkat 2,6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hasil riset Google menemukan bahwa 60 persen penelusuran tersebut berkaitan dengan organisasi pengelola zakat, 25 persen mencari perbedaan zakat, infak dan sedekah, serta 15 persen sisanya mencari cara membayar zakat secara online.
——————————
Baca Juga:
- 7 Rekomendasi Aplikasi Menyambut Bulan Ramadhan
- 10 Cara Teknologi Membantu Masyarakat Indonesia Maksimalkan Ramadhan
——————————
Bulan Puasa, Waktunya Belanja
Penelusuran mengenai promosi jual beli meningkat hingga empat puluh persen ketika Ramadhan. Terdapat lima kategori promosi yang paling banyak ditelusuri, yaitu:
- Kebutuhan rumah tangga
- Tiket perjalanan
- Gadget dan telekomunikasi
- E-commerce
- Layanan kartu kredit
Dari kelima kategori tersebut, komoditas yang paling diminati adalah kebutuhan rumah tangga seperti kulkas, kipas angin, penanak nasi, dan alat pemanggang. Penelusuran terhadap produk-produk tersebut meningkat sebesar 1,68 kali lipat dibanding Ramadhan 2016.
Penelusuran promosi tersebut pada umumnya memuncak dalam periode pembagian tunjangan hari raya (THR). Pada saat itu, masyarakat Indonesia memiliki buying power yang relatif tinggi.
Menurut Bayu Syerli Rachmat, Vice President Marketing BukaLapak, bulan Ramadhan memiliki potensi yang besar bagi para perusahaan e-commerce. Mereka dapat meningkatkan penjualan serta mendekatkan diri dengan konsumen.
Ini berkaitan dengan meningkatnya minat pengguna dalam berbelanja serta mencari promosi jual beli, terutama mendekati waktu Idul Fitri. Penelusuran promosi tersebut pada umumnya memuncak dalam periode pembagian tunjangan hari raya (THR). Menurut Bayu, BukaLapak sendiri mengalami peningkatan penjualan yang substansial, terutama dalam kategori gadget, bahan makanan dan makanan siap saji.
Achmad Alkatiri, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, juga melaporkan pergeseran dalam tren penjualan. Menurut data Lazada, tradisi pembelian pakaian baru menjelang Idul Fitri menyebabkan peningkatan penjualan secara signifikan dalam kategori busana serta alat kesehatan dan kecantikan. Lazada juga mengalami peningkatan pemesanan sebesar 59 persen selama kampanye iklan online saat Ramadhan, serta meningkatnya minat dalam promosi flash sale.
Komoditas lain yang diminati masyarakat Indonesia ketika Ramadhan adalah tiket transportasi. Penelusuran di Google terkait tiket kereta api meningkat hingga dua kali lipat sekitar bulan Maret 2017, ketika tiket untuk periode Idul Fitri mulai dijual. Peningkatan penelusuran sebesar 1,4 kali lipat juga terjadi ketika penjualan tiket tambahan dimulai.
Google juga menemukan peningkatan dalam penelusuran tiket last minute dalam periode menjelang Idul Fitri dan arus balik. Penelusuran tiket kereta meningkat hingga 1,6 kali lipat menjelang hari raya, sementara peningkatan penelusuran tiket pesawat meningkat hingga dua kali lipat menjelang arus balik mudik.
Lebih Sering Menonton Video
Peningkatan aktivitas juga ditemukan dalam layanan YouTube. Volume penelusuran video di YouTube meningkat hingga 40 persen, dan waktu yang dihabiskan pengguna untuk menonton YouTube meningkat hingga 50 persen dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Menurut Google, waktu penggunaan mencapai puncak pada minggu pertama dan kedua Ramadhan. Namun, meningkatnya fokus kepada silaturahmi dan berkurangnya waktu luang membuat waktu penggunaan YouTube berkurang secara substansial pada periode Idul Fitri.
Google menyebutkan bahwa konten bertema Ramadhan banyak diproduksi dan ditonton di YouTube selama bulan puasa. Topik yang dibahas juga relatif beragam, mulai dari religi, hiburan, busana, hingga resep makanan.
Jam yang digunakan pengguna untuk menonton YouTube selama Ramadhan mengalami pergeseran. Google menemukan bahwa pengguna sudah mulai mengakses YouTube setelah waktu sahur dini hari. Selain itu, waktu prime time juga mengalami pergeseran dari sekitar pukul enam sore menjadi pukul delapan atau sembilan malam, setelah waktu tarawih.
Peningkatan penggunaan YouTube juga menyebabkan meningkatnya penelusuran dan penjualan paket data. Penelusuran terkait paket data dan streaming video di Google meningkat sebesar empat ratus persen selama bulan Ramadhan. BukaLapak juga melaporkan peningkatan penjualan paket data hingga dua belas kali lipat.
Penelusuran Tempat Makan Meningkat
Google menemukan bahwa penelusuran terkait makanan justru meningkat hingga 2,2 kali lipat ketika Ramadan tiba. Sebagian besar dari penelusuran tersebut terkait dengan pencarian tempat makan. Query ke kata kunci dining meningkat hingga dua puluh persen selama Ramadhan 2017 lalu.
Beberapa tren dapat dilihat dari volume pencarian kata kunci seperti “fast food,” “restaurant“, dan “bakery” selama Ramadhan. Penelusuran tentang restoran terus meningkat selama Ramadan selagi pengguna banyak mencari tempat untuk mengadakan buka puasa bersama. Pencarian restoran juga meningkat dalam minggu pertama setelah Idul Fitri, seiring dengan banyaknya penyelenggaraan acara halal bihalal.
Sementara itu, minat pengguna Indonesia dalam mencari menu buka puasa juga menyebabkan penelusuran terkait fast food terus meningkat selama Ramadhan. Berbeda dengan query lainnya, query mengenai fast food justru mencapai titik paling tinggi dalam minggu pertama setelah Idul Fitri; sebagian besar diprediksi berasal dari keluarga dengan asisten rumah tangga yang masih cuti.
Terakhir, penelusuran mengenai bakery mencapai titik tertinggi menjelang Idul Fitri. Google menduga bahwa peningkatan ini memiliki keterkaitan dengan tradisi pengiriman parsel serta penyajian kue ketika hari raya.
Sumber: Tech In Asia Indonesia
Websis for Edu adalah konsultan untuk adopsi dan integrasi teknologi dalam pendidikan.
Dapatkan berita terkini, tips-tips praktis, serta fakta-fakta menarik seputar pendidikan dan teknologi dengan mengikuti channel Telegram @PendidikanAbad21 atau kunjungi websis.co.id jika Anda tertarik mengetahui program Smart Classroom lebih jauh.