Sobat Websis, sudah satu bulan lebih anak-anak belajar di rumah. Agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan, murid-murid harus beradaptasi dengan pembelajaran digital melalui kelas daring. Ternyata, hal ini tidak mudah lho bagi sebagian murid dan guru yang terbiasa dengan metode belajar konvensional. Sebenarnya selain metode mengajar dan menyiapkan materi, apa saja sih yang harus disiapkan oleh guru agar lebih sukses menjalankan program Belajar Di Rumah (BDR) selama masa pandemi?
1. Penggunaan Teknologi
- BDR tidak menuntut setiap murid atau guru harus memiliki perangkat terbaru atau tercanggih. Namun, murid dan guru dapat memanfaatkan perangkat yang ada (ponsel orang tua, komputer keluarga, gawai milik kakak, dsb).
- Pada awalnya, semua menyadari bahwa teknologi merupakan alat substitusi dalam proses belajar mengajar. Namun, #SobatWebsis harus paham bahwa teknologi akan membantu kita untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal dan jangka panjang.
- Penggunaan aplikasi yang variatif* juga akan memudahkan kita dalam memberikan tugas dengan bobot nilai yang beragam dan mencapai aspek-aspek penilaian.
*Satu tugas memiliki beragam aspek dan materi penilaian
2. Inovasi Materi Bahan Ajar
Pada satu bulan pertama, sebagian guru sudah beralih menggunakan berbagai aplikasi dan perangkat untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai kurikulum atau agenda sekolah. Kini saatnya guru mulai melakukan inovasi.
- Eksplorasi aplikasi “praktikum online” seperti aplikasi Froggipedia atau Mammals by Tinybop untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
- Karena tidak bisa keluar rumah, ajak murid untuk “jalan-jalan” virtual melalui aplikasi/website “museum virtual”. Kegiatan ini selain mengusir kebosanan murid, dapat menjadi salah satu materi bahan ajar untuk mata pelajaran kesenian, sejarah, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia.
- Gunakan aplikasi video konferensi dan grup komunikasi agar murid-murid mendapatkan ruang untuk melakukan diskusi atau kerja kelompok.
3. Pemahaman Situasi Murid di Rumah
- Dalam situasi seperti ini, penting sebuah komunikasi dua arah antara guru dan orang tua, baik secara tatap muka online atau sekedar telepon. Dukungan dari guru dan sekolah dapat meningkatkan percaya diri orang tua dalam mengawasi proses BDR anak-anaknya. Sebaliknya, orang tua dapat mengandalkan guru untuk melanjutkan proses KBM walau masa pandemik.
- Situasi ekonomi sulit yang dialami orang tua selama pandemik akan sedikit banyak memengaruhi perhatian mereka terhadap anak-anak. Guru bukan hanya berperan sebagai pengajar, tetapi mengawasi tumbuh kembang mental dan belajar murid-muridnya.
Jauh sebelum situasi saat ini, Ketua Divisi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Smart Learning Center Richardus Eko Indrajit dalam wawancaranya dengan Republika berpendapat bahwa kemampuan para guru untuk mendidik di era pembelajaran digital dinilai perlu disiapkan dengan memperkuat pedagogi siber. Guru yang lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain dan mengembangkan pembelajaran kreatif.