Mengenal Pak Angga

Pak Angga saat Mengajar

Pak Angga adalah GuruMasaKini dari SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur yang pernah membuat gamifikasi sebagai salah satu skenario pembelajarannya. Cerita terkait penerapan gamifikasi ala Pak Angga bisa dibaca di sini. Selain gamifikasi, Pak Angga juga pernah memanfaatkan aplikasi GarageBand untuk memanfaatkan waktu luang yang dimiliki oleh murid.

Eksplorasi GarageBand di Waktu Luang

Awalnya, Pak Angga tertarik dengan aplikasi GarageBand karena aplikasi tersebut bisa membantu individu untuk memainkan semua alat musik tanpa harus handal memainkan alat musik tersebut di dunia nyata. Hal tersebut membuat Pak Angga kagum dan ingin mengajak murid untuk turut mengeksplorasi aplikasi tersebut, khususnya di waktu luang mereka.

 

Murid tampil di Pameran Digital Sekolah dengan aplikasi GarageBand

Pak Angga mengenalkan aplikasi GarageBand sedikit demi sedikit kepada murid-murid sekaligus mengajak murid-murid untuk berani menggunakan aplikasi GarageBand tersebut. Ketika dilaksanakan pameran digital di sekolah, murid secara berkelompok tampil bernyanyi sambil memainkan musik menggunakan aplikasi GarageBand. Penampilan tersebut membuat Pak Angga merasa bangga karena murid sudah berani dan bisa untuk memainkan musik digital, lmeskipun masih berada di Sekolah Dasar.

Dampak Pemanfaatan GarageBand

Dengan memanfaatkan alat digital seperti GarageBand sebaik mungkin, murid bisa melatih skill mereka di kehidupan nyata. Pembelajaran yang mereka dapat di sekolah tidak hanya sekadar menghafal teori, tapi juga pengaplikasiannya dalam kehidupan. Kegiatan belajar yang dilakukan pun tak hanya dengan mentransfer materi saja, melainkan juga belajar untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari ke dunia nyata. Adanya hasil karya yang diciptakan dari pembelajaran juga membuat murid lebih mudah mengingat pembelajaran yang sudah dilakukan. Ini membuat murid berkembang secara akademis dan emosional.

Murid tampil dengan aplikasi GarageBand

Apa Kata Pak Angga?

Terdapat tantangan dalam penggunaan alat digital dalam pembelajaran seperti murid yang belum berani mengeksplorasi, alat digital yang masih dianggap hanya untuk bermain game, hingga murid yang masih tak tahu fungsi dari fitur alat digital. Maka, tenaga pendidik harus meng-upgrade diri dalam skill dan pengetahuan terhadap teknologi. Guru dan orang tua harus siap mendampingi murid dengan keterampilan dasar terkait teknologi agar eksplorasi yang murid lakukan tidak salah arah. 

Persaingan dunia kerja sudah 80% menggunakan teknologi, guru dan murid harus mengembangkan diri dengan keterampilan mengenai teknologi agar generasi selanjutnya tidak keteteran dengan hal tersebut.